Monday, February 14, 2011

Rihlah ke Ragunan

Suatu Minggu yang cerah aku sama teman2 ku satu liqo berencana rihlah ke Ragunan. Sebenernya filiingku udah ga enak pasalnya di hari H aku malah sakit gigi karna gigi yang baru numbuh. Niat hati ingin membatalkan kepergian tapi apa daya di rihlah ini aku dijadiin ketua panitia plus penanggungjawab acara,,mau ngga mau harus ikut karena segala susunan acara dari awal sampe akhir cuma aku yang tau. Walaupun orangtua udah melarang karena kondisiku yang ga memungkinkan untuk ikut tapi aku tetap memberanikan diri ikut karena ga tega kalo acara yang udah direncanakan satu bulan sebelumnya ini ga terkondisikan karena ketua acaranya ga dateng. Berbekal sisa tenaga yang ada dan kepala yang lg migrain aku berusaha nyiapin segala perbekalan dari mulai makanan, obat, sampe perlengkapan games semua udah rapi aku masukkan ke dalam tas ranselku. Hingga aku berhasil sampai ke tempat kita ngumpul dengan diantar oleh bapakku,,aku disambut hangat oleh teman2ku..Setelah semuanya sudah siap untuk berangkat aku teringat sesuatu ada satu barang penting yang ketinggalan...Barang itu adalah terpal yang nantinya akan digunakan sebagai alas kami berekreasi di sana. Kebetulan yang menjadi PJ terpal itu adalah aku, karena aku sendiri yang mengusulkan. Aku baru tersadar sesaat sebelum kita beranjak meninggalkan rumah temanku. Saat itu aku langsung menelpon bapak dan minta tolong mengantarkan terpal yang aku minta. Dua puluh menit berselang bapak datang dengan terpal pesananku, bapak datang tidak sendirian melainkan didampingi oleh ibuku. Setelah ibuku menyerahkan terpalnya ke aku, dalam hati aku bergumam, "lho,ko terpalnya yang ini sih...kan yang tadi aku bilang di telpon terpal yang warna biru, kenapa yang dikasih yang warna coklat" Tapi hal itu tidak aku sampaikan ke ibuku karena aku pikir bapak tidak mengijinkan, dan lagipula terpal yang coklat besarnya tidak jauh berbeda dengan yang biru yang penting bisa menampung duduk 30 orang. Sesampainya disana kita langsung membeli tiket dan mencari tempat berumput untuk berkumpul. Setelah dapat tempat langsung digelarlah terpal yang aku bawa... dan apa yang terjadi...ternyata terpalnya hanya cukup untuk menampung 5 orang saja...what?? seketika itu juga aku terdiam..meratapi nasib (berlebihan). Ya iyalah gimana ngga bengong coba,,ko bisa ni terpal jadi kecil begini padahal yang aku tau terpal ini lumayan gede. Akhirnya aku buru-buru mengkonfirmasi hal ini kepada pihak yang berwajib (eh salah) kepada bapakku maksudnya..Aku menanyakan kenapa terpal coklatnya jadi kecil? Bapakku membalas, terpal itu kecil karena pernah dipotong sama bapak buat ditaro di rumah baru. Hah...apah...?? mendengar itu gigiku yang tadinya sakit langsung sembuh dan pindah sakitnya ke kepala..Haduh..ya sudahlah mungkin bapakku ga mendengar instruksiku tadi yang meminta terpal warna biru dan mungkin juga bapak ga tau kalo jumlah orang yang ikut jalan2 mencapai puluhan orang..Akhirnya teman2ku terpaksa harus menyewa alas tambahan sebanyak tiga terpal tambahan..Walaupun begitu aku bersyukur karena acara berjalan lancar dan semua merasa bahagia karena ukhuwah kita bertambah kuat sepulang dari sini, amiin. Akhirnya acara rihlah yang sudah diimpi-impikan bertahun2 sebelumnya ini bisa tercapai juga..Thanks Allah..Nyampe di rumah gigiku masih sakit dan saat aku menulis blog ini sesekali aku minum air putih supaya sakitnya ga makin nambah..Oh sampai kapan aku masih harus merasakan sakitnya gigi yang mau numbuh...Lebih baik sakit hati deh dari pada sakit gigi..


By.Lonely person

2 comments:

Ilyas Natuna said...

syukron kak, ana juga forester...

Septi Widiyanti, S.Hut. said...

makasi ilyas...salam kenal yah...