Monday, February 14, 2011

Merayakan Maulid Nabi? Boleh ngga ya...

Banyak orang yang bilang kalo merayakan maulid Nabi Muhammad saw itu ngga boleh..Tapi ada juga yang menganggap hal itu menjadi satu acara yang wajib ada pada setiap peringatan Maulid Nabi. Contohnya kaya yang sering kita temui di jalan2. Pada merhatiin ga, setiap menjelang tanggal merah maulid nabi pasti banyak spanduk2, baliho, sampe banner berukuran besar yang dipasang di pinggir jalan, kali, pintu gerbang perumahan bahkan sampe muncul iklan di tivi segala lho untuk menyiarkan bahwa sebentar lagi akan ada hajatan besar2-an yang dihadiri oleh Syeikh...ini dan Syeikh..itu, di dampingi juga oleh Habib ini dan Habib itu. Kebayang ga sih segitu gedenya acara itu sampe melakukan promosi besar2an untuk mengundang massa yang ga sedikit dan pastinya membutuhkan alokasi dana yang ga sedikit pula. Walaupun belum tahu juga sih esensi acaranya seperti apa. Tapi yang namanya acara besar seperti itu udah pasti ada konsumsinya, ada sound systemnya juga, ada panggung besar untuk Sang Syeikh beserta mimbar dan mike. Sementara di sisi lain,, sekelompok orang yang mengatakan Maulid Nabi itu ga boleh atau ga sesuai dengan yang diajarkan Nabi saw atau dengan kata lain bid'ah..juga melakukan hal yang sama. Tapi bedanya jelas mereka ga menyelenggarakan acara serupa dengan mengumpulkan massa di hari yang sama dan mempublikasikan bahwa merayakan maulid Nabi Muhammad saw itu dilarang, melainkan dengan membentuk opini masyarakat seperti menyebarkan buku2,selebaran khutbah jumat, dan selebaran lainnya yang di dalamnya terdapat dalil2 kuat tentang itu, juga memasukkan nilai-nilai tersebut saat memberikan ceramah ataupun tausiyah. Nah, sekarang yang jadi persoalan..banyak masyarakat awam yang dibingungkan dengan hal ini,,walaupun sebagian menganggap kurang peduli dengan perbedaan yang terjadi. Tapi sebagai umat muslim yang bertanggungjawab (cie..berat banget kata2nya yak)kita harus bisa mengambil sikap, jangan hanya ikut2an tanpa tahu dasar yang jelas. jangan sampai karena ego pribadi atau kelompok kita jadi antipati terhadap suatu golongan yang berbeda prinsip dengan kita atau hal lainnya. Bahkan sampai timbul rasa benci terhadap saudara se-aqidah kita. Ya intinya sih..kalau menurut pendapatku sebagai hambaNya yang dhoif dan fakir ilmu dan karena Allah tidak pernah melarang umatnya untuk menyampaikan pendapat seperti yang terdapat dalam QS Asy-Syura, logikanya kalo kita aja sebagai umat muslim tidak dianjurkan untuk merayakan milad atau hari lahir kita,, apalagi merayakan hari lahir orang lain yang belum tentu orang tersebut mau dirayakan hari lahirnya. Nanti kalo misalnya di akhirat Nabi Muhammad saw menanyakan kita "Wahai kaumku kenapa kamu merayakan hari lahirku yang jelas2 itu tidak pernah aku contohkan??" (ga gitu juga kali sep..) Ya tapi kalo bener emang gitu gimana coba?? Gimana hayo..?? (pake logat pelawak alm.Basuki waktu nanya ke mandra di scene Si Doel Anak sekolahan). Maka dari itu, sebaiknya menjelang Maulid Nabi saw ini cukup dengan kita mengingat jasa2 beliau yang telah menyebarkan Islam ke seluruh penjuru negeri, membuka kembali lembaran2 sirah, merenengi perjuangan beliau, mengikuti sunnah2nya, membaca shalawat, yang dengan itu sudah cukup membuktikan bahwa kita adalah termasuk golongan umat Muhammad saw yang InsyaAllah mendapat syafa'at (pertolongan) di hari akhir nanti. Amiin ya Rabbal alamin.
Itu saja mungkin yang bisa daku berikan tentang boleh tidaknya merayakan Maulid Nabi, benar atau tidaknya diserahkan kepada pembaca. Wallahua'lam bishshowab.



By.Hamba pencari kebenaran

No comments: