Monday, June 6, 2011

Unforgetable Tuesday... (Alangkah Lucunya Negeri Ini)

Di pagi Selasa yang cerah, seperti biasa aku memulai pagi dengan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor yang terletak di pusat jantung kota jakarta. Jam tujuh lebih lima menit sambil menunggu ibu ku tercinta menyediakan sarapan akupun memanaskan motor matic ku. Tak lama kemudian dari kaca spion kulihat ibu sudah datang dengan membawakan ku tempat makan berisi sarapan yang akan ku bawa ke kantor. Love you Mom (bisikku dalam hati)..Setelah itu aku mencium tangannya dan tak lupa mengucapkan salam teirndah sepanjang masa.



Semua berjalan lancar bahkan jalan yang biasanya macet kali ini aku sedikit heran karena jalanan kondisinya cukup lengang. Aku sempat bertanya dalam hati apakah hari ini hari libur. Tapi kondisi itu berubah seketika saat aku melewati pertigaan pramuka dan utan kayu. Motorku dari arah pramuka yang ingin masuk jalur lambat menuju rel kereta api tiba2 mengalami mati mesin,dan ketika aku hendak menyalakan mesinnya, sesaat itu juga motorku ditabrak oleh pengendara mobil persis di belakangku. Langsung saja motorku terjatuh dan bemper belakang mengalami keretakan karena sempat terjepit dengan bemper depan mobil penabrak itu. Kejadian itu sempat membuat macet karena kejadiannya tepat berada di tengah-tengah pertigaan jalan. beberapa menit aku berusaha mengembalikan posisi motor yang terjepit tapi aku tak kuasa. Sang penabrak pun belum keluar dari dalam mobilnya. Akhirnya aku dibantu oleh dua orang pengendara motor yang melintas di dekat lokasi kejadian. Mereka menanyakan apakah aku baik2 saja dan mereka membantu mengeluarkan motorku dari bawah mobil si penabrak tadi. Setelah motorku berhasil dikeluarkan, si penabrak tadi baru lah keluar dari mobilnya dan ternyata dia adalah seorang ibu separuh baya yang merupakan anggota militer TNI Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel, karena terlihat dari baju dinas yang dikenakannya. Aku pikir ibu itu ingin meminta maaf karena tindakannya yang telah merugikan orang lain. Ternyata aku salah...dia justru menanyakan ku apakah aku memiliki SIM atau tidak. Kemudian setelah aku perlihatkan kepadanya,SIM ku justru diambilnya dan dia menyuruh untuk mengambilnya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat jika ingin mengambilnya lagi dengan syarat aku harus membayar ganti rugi atas rusaknya bemper depan mobil miliknya. Dia meminta ganti rugi sebesar 400 ribu rupiah untuk mengganti biaya perbaikan bemper tersebut. Terang saja aku tidak mau menggantinya karena menurutku aku tidak salah, dia lah yang menabrakku dari belakang bukan sebaliknya.



Setelah dia pergi dengan SIM ku, orang2 banyak yang mengerumuniku. Mereka menanyakan kronologis yg sebenarnya. dan apa yang terjadi dengan keadaanku. Salah satu diantara mereka ada yang mengatakan, "Udah Mba,,kejar aja dia,jangan mau kalo disuruh bayar..orang dia yang salah,,dimana2 tu kalo mobil sm motor udah pasti mobil yang salah.." "Iya pak, nanti saya mau urus disana saja,,kalo boleh tahu RSPAD GAtot Soebroto tu dimana ya pak?" tanyaku. "Oh..disitu dideket atrium senen belok kiri" jelas bapak itu. Bermodal penjelasan bapak2 tadi aku langsung bergegas ke kantor untuk mempersiapkan meeting penting pemegang saham, kemudian setelah semuanya beres aku langsung meluncur ke tempat dimana SIM ku berada.



Sesampainya disana, aku langsung menuju pusat informasi dan menanyakan ruangan Ibu tadi yang menabrakku itu. Di ruang informasi aku bertemu dengan bapak berbaju tentara dan mengatakan bahwa SIM ku ada di tangan anak buah ibu itu yang berkantor di Pos Keamanan. Tanpa basa-basi aku langsung menuju Pos Kemanan yang dijelaskan oleh bapak tadi. Sesampainya di Pos Keamanan aku langsung mencari bapak yang kabarnya diserahi tugas untuk mengamankan SIM ku itu. Setelah bertemu dengannya, bapak itu menyuruhku untuk menunggu ibu yang menabrakku tadi pagi. Dengan penuh kesabaran aku menunggu tp ibu itu tidak kunjung datang..bahkan di hubungi pun tidak dijawab. Sampai akhirnya anak buahnya menyuruhku untuk menunggu di ruangan beliau saja di Patologi. Setelah aku sampai disana, ibu letkol itu ternyata sedang tidak ada di tempat karena sedang mengantarkan anaknya ujian SNMPTN. What?!? Oh,,mungkin anaknya tidak bisa mengerjakan ujian jika tidak didampingi ibu tercintanya (pikirku dalam hati). Karena tidak kunjung bertemu dengan ibu letkol itu,dan pekerjaan ku yang masih menunggu di kantor. Akhirnya aku tegaskan ke anak buahnya bahwa jika SIM ku tidak bisa kembali hari ini, maka aku akan bawa kasus ini ke kantor polisi atas tuduhan melemparkan kesalahan dan menahan SIM org lain tanpa surat perintah yang jelas. Mendengar pernyataanku itu, sang anak buahnya pun langsung mengabarkan kepada ibu letkol itu dan beliau pun akhirnya memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan SIM ku tanpa syarat apapun. Selain itu beliau pun menyampaikan kepada anak buahnya untuk menyuruhku meminta maaf kepadanya karena telah membuat bemper depan mobil miliknya hancur. Mendengar itu sambil tersenyum aku menjawab "Oh..ya saya sangat paham pak..kenapa beliau seperti itu". Setelah aku mendapatkan SIM ku, akupun pulang dengan motorku yang menjadi agak kasar jalannya setelah tabrakan itu sambil tersenyum kecil dan bergumam "Alangkah Lucunya Negeri Ini..."